29 ottobre 2025 - 23:52
Source: ABNA24
Dubes RI Sampaikan Kuliah Tamu di Universitas Tehran: Hubungan Akademis Iran dan Indonesia Harus Diperkuat

Duta Besar Republik Indonesia untuk Iran, Rolliansyah Soemirat hari Selasa (28/10/2025) menyampaikan kuliah umum di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas Tehran.

Pertemuan yang mengangkat isu 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Republik Islam Iran dihadiri kalangan akademisi Iran, dari dosen hingga mahasiswa, terutama mahasiswa kajian Asia Tenggara universitas tertua di Iran itu. 

Dubes Rolliansyah dalam paparannya di awal menyebutkan tiga pilar utama kerja sama antara Indonesia dan Iran yaitu: saling mendukung untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas internasional; manfaat ekonomi dan teknologi yang strategis; dan representasi budaya dan suara yang signifikan di dunia Islam.

"Hubungan ini bukan sekadar warisan sejarah, tetapi juga peluang untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan strategis di kawasan Asia Barat dan Asia Tenggara," Ujar Dubes Roy kemarin. 

"Indonesia dan Iran memiliki sejarah diplomasi aktif dalam mempromosikan perdamaian, terutama melalui kerja sama di forum multilateral seperti PBB, IAEA, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam konteks geopolitik pasca Perang Dua Belas Hari Juni 2025, kedua negara perlu memperkuat posisi sebagai suara moderat yang menentang agresi dan membela kemanusiaan," paparnya.

"Keanggotaan bersama dalam BRICS membuka jalan bagi diversifikasi ekonomi dari ketergantungan terhadap lembaga-lembaga keuangan Barat. Melalui Bank Pembangunan Baru (NDB), kerja sama dapat difokuskan pada sektor kesehatan, energi, dan teknologi digital, termasuk proyek telemedicine dan telesurgery hasil kolaborasi ilmuwan Iran dan rumah sakit di Indonesia. Selain itu, mekanisme perdagangan alternatif seperti Local Currency Settlement (LCS) dan sistem barter perlu dikembangkan untuk menekan dampak sanksi dan memperluas arus barang, jasa, serta investasi," tegas Dubes RI di Tehran.

Mengenai interaksi budaya dan akademik, Rolliansyah menekankan pentingnya memperdalam hubungan tingkat akademis melalui beasiswa, pertukaran dosen mahasiswa, dan program kerja sama lainnya. Dubes Roy memandang sudah saatnya kerja sama tidak hanya dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama, tapi juga implementasinya yang lebih nyata dengan melibatkan berbagai institusi terkait.

Berulangkali Duta besar Indonesia untuk Iran dalam pidatonya menekankan urgensi People to People Contact (P to P) sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan Iran dan Indonesia, terutama dengan melibatkan kalangan akademis, khususnya, universitas Tehran sebagai perguruan tinggi terkemuka dan tertua di Iran.

Kuliah tamu Duta Besar Indonesia di Tehran disampaikan dalam bahasa Inggris dengan moderator Dr.Roxana Niknami, Dosen tetap Fakultas Ilmu Politik Universitas Tehran. Turut hadir Ketua Program Studi Kawasan, Dr. Hamzeh Safavi  memberikan kata sambutan. 

Pertemuan yang dihadiri sekitar 50 orang ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang menanggapi berbagai isu penting dan pandangan Indonesia dari posisinya di ASEAN, konflik Cina dan Amerika hingga masalah domestik, yang dijawab secara jelas dan menarik oleh Dubes Roy.

Pihak Universitas yang diwakili Dr.Safavi menyampaikan undangan lisan kepada Duta Besar Indonesia di Tehran untuk menghadiri peresmian ASEAN Corner yang akan dilaksanakan sekitar sebulan mendatang.(PH)  

Your Comment

You are replying to: .
captcha